Rabu, 18 Maret 2015

"Hal Pertama"

Semenjak hari itu, dimana kita hanya bisa mengadukan ke gabutan yang akut melalui via sms. Lalu kita putuskan untuk pergi keluar. Entah, roda itu terus berputar membawa aku dan dia ke suatu lokasi dan tidak menyadari hari libur imlek tepat dengan ke gabutan kami. Butuh waktu yang lama untuk sampai ke lokasi yang akan kami tuju. Bahkan punggung kami sudah tidak mampu lagi untuk tetap duduk dalam perjalanan ini.

Lihat!!! Kau ingat tempat ini?
 Tempat kunjungan pertama kami. Hal pertama yang kusinggung bukan perihal aplikasi LINE lagi :p melainkan hal pertama yang kau lakukan terhadapku.Tanpa sadar telapak tanganku memainkan beberapa helai rambutmu, kau menarik tanganku dan membiarkannya tetap berada di dekat dadamu. Kau tertidur sambil memegang tanganku dan hal itu tanpa kau sadari. Kau membiarkan tanganku tetap berada di dekat dadamu tanpa kau ijinkan tanganku terlepas. Aku menunggu, menunggu dan menunggu. Membiarkanmu tertidur dengan pulas, melepas rasa sakit karena posisi duduk yang membuat kakiku terasa seperti ditusuk jarum. Sakit, namun tidak ku hiraukan. Ada beberapa hal yang ingin ku tanyakan padamu, namun aku tidak yakin kau masih mengingat perkara ini. Tapi seharusnya kita sadar bukan? Karena kunjungan pertama kita inilah yang membuat kita semakin mendekat.
Hal ini hanya seputar kenangan kita, yang akan menjadi karyaku yang akan ku ukir nanti.

Jumat, 13 Maret 2015

"Masih Terlalu Awam"

Semua canda itu berhenti di satu titik. Semua curahan itu terlempar untuk dilupakan.
pertemuan kami pun berawal dengan kediaman antara jarak meja. Kosa kata berhenti, tidak terjadi komunikasi. Namun posisi LINE masih hadir di antara kosa kata jemari kita. Dia dengan laptopnya sedangkan aku dengan ponselku.
Anggap aja ini aplikasi LINE yah!!!
"Udah nyampe yah? ._." → This is him
"Sebelah mana?" → This is me
"Depanmu"
"Mana? ngga liat aku -,-"
":3"
Perhatikan emot terakhir. masih stay saja kan dengan emot itu → :3
Lucu, tapi tambahan emot yang sering di pakainya tuh → ._.
Sebenarnya masih belum paham dengan maksud semua ini. Kita berhadapan, duduk satu lokasi namun kita masih tetep aja mengobrol dengan via LINE, hanya saja jarak meja itu membuat sedikit ada kata jarak wkwkwkwk.
Namun saat adzan berkumandang, hal itu beda. Aku terlalu sibuk memperhatikan dia dengan balutan jaket jeans serta rambut yang tampak numpuk alias gondrong itu terus melangkah. 
Setelah sholat, kami mengisi perut kami dengan makanan. Nama makanannya mie jogging. Dan cukup membuat perutku terasa perih. Perih bahkan aku masih mengingatnya dengan jelas rasa pedas yang menghina mulutku itu -,-
Namun satu alasan, hal ini belum jelas masih terlalu awam untuk menyadari :)
Lanjut?
Tunggu ajalah.. :D

Senin, 09 Maret 2015

"Masih Awam"

Aku lupa, kapan harus aku melupakannya. Benar-benar lupa dan tidak menyadari waktu. Lima tahun lamanya penantian itu ku tunaikan tapi tidak menghasilkan apapun. Waktu memang kejam, tapi waktu sangatlah bermakna sampai detik waktu itu berubah. Yap, mengubah perasaanku.
Kalian pasti tahukan aplikasi LINE?
Aplikasi apalagi coba yang beli sticker harus mengejar koin gratis ini wkwkwk.
Tapi semua itu berawal dari aplikasi LINE. SEMUA. Tanpa kecuali cerita kami dari hati ke hati #eeaaaa.
DANGER!!!
Anggap aja ini aplikasi LINE yah!
"Cieeeee yang sekarang sama si *Pink," (*nama samaran) → this is me :)
"What?" → this is him
"Kamu suka dia kan?"
"Apaan sih? Aku biasa aja kesemua."
"Tapi..."
"Jangan sok tau."
"Maksudnya tuh, tapi kok ceritanya sama."
"Cerita apa?"
"Aku juga biasa aja ke semua :p"
"Ngomong apa sih :3 aku ngga ngerti."
You know that. Dia ini always pakai tuh emot → :3 dari aku kenal dia sampai sekarang dia masih stay aja tuh dengan emot itu. But sedikit tambahan aja sekarang :)
Setelah panjang lebar atau lebih tepatnya di panjang lebar itu kita berbagi kisah kita. Kisah yang benar-benar kami pendam jauh di dalam diri kita. Namun kisah itu terus bercerita layaknya lupa diri. Waktu memang benar-benar kejam, sangat kejam. Hingga kita harus menyadari kisah yang kita jalani selama ini sandiwara konyol dan benar-benar konyol.
Saatnya katakan "Selamat tinggal kamu kamu yang dimasa konyol."
Bagiku dia memang orang pertama yang singgah di hidupku. Namun bagiku juga kau adalah orang konyol yang singgah di kisahku ini :p
Cerita selanjutnya? tunggu aja yah wkwkwk :)